Gejala Umum yang Terdapat Pada Penderita Batu Empedu – Kantung empedu adalah kantung kecil yang berisi rtp slot online empedu, yaitu cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati untuk memecah dan mencerna lemak. Sedangkan batu empedu adalah benda kecil menyerupai batu yang ditemukan dalam kantung empedu. Dalam istilah medis, penyakit batu empedu disebut juga kolelitiasis atau cholelithiasis. Empedu tersusun atas kolesterol, air, lemak, garam empedu, dan bilirubin (produk sisa sel darah merah). Jika empedu mengandung tingkat kolesterol, bilirubin, atau garam empedu yang tinggi maka empedu akan mengeras menjadi kolelitiasis karena kurangnya kadar air. Dengan kata lain, kolelitiasis adalah pengerasan dari timbunan cairan empedu.

Seseorang mungkin memiliki demo slot dragon hatch batu empedu yang terdiri atas kombinasi batu kolesterol dan batu pigmen. Pada umumnya, cholelithiasis merupakan penyakit yang termasuk cukup ringan dan tidak membutuhkan penanganan medis yang sangat serius. Mereka yang tidak mengalami gejala batu empedu biasanya tidak memerlukan perawatan. Namun demikian, pasien tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, khususnya ketika mengalami gejala batu empedu berkepanjangan, untuk mencegah komplikasi serius akibat penyumbatan saluran empedu. Penanganan sejak dini akan memperbesar peluang kesembuhan pasien.

Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai gejala batu bandito slot empedu yang penting untuk diwaspadai, di antaranya adalah nyeri pada perut kanan atas, demam, mual dan muntah, penyakit kuning, perubahan warna urine, dan lain-lain. Berikut penjelasan lengkapnya.

Mual dan Muntah

Batu empedu yang telah berlangsung lama juga dapat menimbulkan gangguan sistem pencernaan, seperti mual dan muntah. Gejala ini juga bisa terjadi sebagai respons tubuh terhadap rasa nyeri hebat pada perut akibat batu empedu. Selain itu, pada kasus yang lebih parah, gejala batu empedu juga dapat ditandai dengan diare kronis. Gejala ini dapat terjadi karena batu empedu telah memengaruhi sistem pencernaan lainnya, seperti usus halus dan pankreas.

Penyakit Kuning

Salah satu gejala batu empedu yang perlu diwaspadai adalah penyakit kuning (jaundice, ikterus). Perlu diketahui bahwa batu empedu yang mengendap di saluran empedu dapat menghalangi dan menghambat aliran cairan empedu (kolestasis). Akibatnya, cairan empedu yang mengandung bilirubin tersebut akan bocor ke dalam darah sehingga menyebabkan warna kulit dan mata menguning.

Perubahan Warna Urine

Selain mengendap dan menyebabkan kulit menguning, kelebihan bilirubin di dalam darah akibat batu empedu ini juga akan dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui urine. Karena kandungan bilirubin yang tinggi inilah, urine cenderung berwarna lebih gelap, seperti kecokelatan atau merah tua.

Tinja Berwarna Pucat

Gejala batu empedu berikutnya adalah perubahan warna tinja menjadi lebih pucat dan menyerupai tanah liat. Pasalnya, batu empedu dapat menghambat aliran cairan empedu yang berfungsi untuk memberikan warna pada tinja.

Penurunan Nafsu Makan

Batu empedu juga kerap membuat penderitanya kehilangan nafsu makan akibat gangguan pada sistem pencernaan.

Kulit Terasa Gatal

Salah satu gejala yang kerap dialami oleh penderita batu empedu adalah kulit terasa gatal. Gejala gatal ini bisa terjadi karena penumpukan garam empedu di dalam darah akibat tersumbatnya saluran empedu menuju usus.

Gejala Batu Empedu

Gejala batu empedu tergantung ukuran, tingkat keparahan, dan lokasi batu empedu. Ciri-ciri batu empedu mencakup:

  • Perut kembung
  • Bersendawa
  • Tinja berwarna seperti tanah liat
  • Demam dan menggigil, yang biasanya menandakan ada infeksi pada saluran empedu
  • Gangguan pencernaan
  • Penyakit kuning (warna kekuningan pada kulit dan mata)
  • Mual dan muntah-muntah
  • Rasa nyeri yang menusuk pada perut bagian atas atau kanan perut
  • Hilangnya nafsu makan
  • Diare
  • Timbulnya rasa gatal pada kulit

Gejala batu empedu biasanya terjadi setelah menyantap makanan berlemak dan pada malam hari. Namun demikian, sebagian orang tidak menunjukkan gejala apa pun dan kondisi ini disebut “batu hening” atau “batu diam” (silent stones) yang tidak memengaruhi fungsi empedu, hati, atau pankreas.

Faktor Risiko Batu Empedu

Penyebab batu empedu juga dapat dipicu oleh faktor risiko berikut:

  • Obat-obatan penurun kolesterol, yang berfungsi menurunkan tingkat kolesterol dalam darah tetapi justru menyebabkan peningkatan pengeluaran atau sekresi kolesterol dalam empedu
  • Diabetes
  • Tingkat estrogen yang berlebihan
  • Berpuasa, yang dapat memengaruhi proses sekresi dalam empedu dan menyebabkan ketidakseimbangan komposisi
  • Gender, di mana wanita berusia antara 20 – 60 tahun cenderung lebih berpotensi mengalami pembentukan batu empedu daripada pria
  • Bertambahnya usia (>60 tahun)
  • Obesitas yang dapat menyebabkan tingkat kolesterol tinggi dalam empedu
  • Kehilangan berat badan secara cepat, yang dapat menyebabkan ketidaksempurnaan proses pengosongan kantung empedu sehingga mengganggu komposisi yang ideal dalam empedu
  • Pengaruh melahirkan, di mana wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi terhadap batu empedu karena adanya perubahan hormon semasa kehamilan yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol
  • Kehadiran batu empedu diyakini dapat mengawali pembentukan batu empedu lain yang lebih banyak